Poker. Powered by Blogger.
RSS

Cumapoker - Hebron Jadi Situ Warisan Bersejarah di Dunia, Israel Kalap

Hebron Jadi Situ Warisan Bersejarah di Dunia, Israel Kalap


Setelah Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Budaya Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menetapkan Kota Hebron di Tepi Barat sebagai situs warisan dunia, Israel seolah gelap mata. Negara Zionis itu langsung memangkas sumbangan buat UNESCO.

 Sabtu (8/7), Israel memotong sumbangan buat UNESCO sebesar USD 1 juta, atau setara Rp 13 miliar. Mereka beralasan duit itu bakal dipakai buat membangun museum di dalam daerah pemukim ilegal Yahudi di Kiryat Arbaa, di pusat Kota Hebron.

"Kami sudah melakukan yang kami bisa. Pemungutan suara itu merusak perjanjian kami dengan mereka dan malah menguntungkan bandit Arab," kata Duta Besar Israel buat UNESCO, Carmel Shama-Hacohen. 

Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, sangat kesal dengan keputusan UNESCO. Dia juga meminta Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, juga ikut memotong sumbangan buat UNESCO.

Palestina lebih dulu mengajukan daftar lokasi yang terancam oleh Israel, seperti Kota Tua Yerusalem dan Hebron. Mereka menyatakan warga Israel kerap mencoret-coret, merusak, dan melakukan hal-hal lain membahayakan keberlangsungan situs itu.

Sejak itu, Israel selalu melakukan kekerasan terhadap umat Islam beribadah di sana. Contohnya pembantaian jemaah sedang salat pada 1994. Tentara Israel juga melarang warga muslim mengumandangkan azan dari masjid. Justru orang Yahudi menggunakan masjid itu buat tempat merayakan pesta pada hari raya Passover. Kini warga muslim juga dilarang melintas di sebagian jalanan di Hebron, utamanya Jalan Syuhada di mana dulu terjadi pertempuran antara pasukan Israel dan pejuang Palestina, dan hanya terbatas buat warga pemukim ilegal Yahudi.

Sedangkan pada pertemuan di Krakow, Polandia, sejak 2 hingga 12 Juli, UNESCO bakal memutuskan status Kota Tua Yerusalem. Mereka akan mempertimbangkan klausul menolak klaim Israel berdaulat atas Kota Tua Yerusalem, yang sebenarnya dicaplok pada 1980.

Sebagai sekongkol, Duta Besar Amerika Serikat buat PBB, Nikki Haley, juga menentang keputusan UNESCO. Dia berkomentar kalau keputusan itu tragis dan tidak sesuai sejarah. Dia juga beralasan kalau hal ini bakal menghambat perjanjian damai Palestina-Israel.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment