Rumah Adat Suku Hiluka Dibakar Polisi
Suku di Kabupaten Jayawijaya geram, karena polisi membakar honai alias rumah adat mereka. Atas kejadian itu, Suku Hiluka itu menuntut ganti rugi sebesar Rp4 miliar.
Ketua Jaringan Advokasi Hukum dan HAM di Wilayah Pegunungan Tengah Papua, Teo Hesegem mengatakan, pembakaran rumah adat dilakukan oleh anggota polisi asal Kabupaten Lanny Jaya. Kejadian terjadi setelah beberapa warga melakukan pemalakan, penganiayaan dan merampas senjata api dari satu anggota polisi.
"Sebenarnya Suku Hiluka ini mereka bukan pelaku pemalakan dan penganiayaan sehingga wajib untuk polisi ganti rugi. Suku Hiluka menuntut Rp 4 miliar lebih karena ada benda-benda budaya dalam honai yang terbakar," katanya, Senin (28/8).
Pasca pembakaran honai adat dan honai tempat tinggal, sejumlah warga belum memiliki tempat tinggal lagi. Untuk melindungi diri, mereka menetap di bawah tenda darurat yang dibangun sendiri.
Kendati demikian diketahui kesepakatan soal ganti rugi masih dalam tahap koordinasi. "Kami juga minta proses hukum bagi anggota yang melakukan pembakaran. Jadi tidak hanya dibayar, tapi juga proses hukum harus berjalan," bela Teo.
Pelaku pemalakan, penganiayaan, dan perampasan senjata api, diakui oleh Teo bahwa sudah ada 6 orang pelaku yang diserahkan kepada aparat kepolisian. Dengan begitu dapat menjadi pertimbangan kepolisian untuk majawab tuntutan warga.
"Kamis sudah melakukan apa yang diinginkan aparat, sehingga yang menjadi tuntutan masyarakat juga harus dilihat oleh aparat kepolisian, dalam hal ini Polda Papua dan Polres Lanny Jaya," tegas Teo.
Cumapoker – Agen Poker & Domino Terbesar & Terpercaya Se-Indonesia. Nikmati Bonus TO & Referral Terbesar. Minimal DP & WD IDR 15.000. 100% Fairplay No Admins No Bots. Add BBM kami : 2BE3DCA9
0 comments:
Post a Comment