Poker. Powered by Blogger.
RSS

Cumapoker - Jokowi Ikut Turun Tangan Atas Polemik 5000 Senjata Ilegal

Jokowi Ikut Turun Tangan Atas Polemik 5000 Senjata Ilegal

Cumapoker – Agen Poker & Domino Terbesar & Terpercaya Se-Indonesia. Nikmati Bonus TO & Referral Terbesar. Minimal DP & WD IDR 15.000. 100% Fairplay No Admins No Bots. Add BBM kami : 2BE3DCA9

Presiden Joko Widodo meminta menteri dan kepala lembaga untuk menghindari keributan. Menanggapi hal itu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, memang kebisingannya seharusnya tidak terjadi di lingkaran Kabinet Kerja.

"Ya, pasti damai, tidak berisik, kalau di luar politik sama-sama tahu, tapi di lingkaran kabinet tidak boleh," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/10).

Ryamizard menyiratkan, permintaan Jokowi terkait dengan kontroversi pernyataan Panglima TNI Gatot Nurmantyo tentang pengadaan 5.000 senjata oleh organisasi non-militer.

"Ya taulah anda, yang jelas ke depan enggak boleh lagi ya," katanya.

Agar kontroversi semacam itu tidak diulang, menteri dan pemimpin kelembagaan harus melanjutkan sesuai dengan koridor hukum. Misalnya, jika Anda ingin membeli senjata Anda harus meminta izin kepada Kementerian Pertahanan.

"Pembelian itu harus mendapat izin dari Menteri Pertahanan, apakah TNI, Polri, Bakamla, dll. Kalau tidak diijinkan, itu bisa dikenakan sanksi," katanya.

Dilaporkan sebelumnya, kontroversi atas pernyataan Gatot Nurmantyo mengenai rencana pengadaan 5.000 senjata oleh organisasi non-militer menarik perhatian politik nasional. Sebenarnya, Presiden pun ikut campur tangan untuk mengetahui akar permasalahannya.

Jokowi memanggil Gatot, Selasa (26/9) malam, di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Namun, Kepala Negara enggan mengungkapkan hasil pertemuannya. Dia hanya menegaskan, telah mendapat penjelasan lengkap dari Gatot tentang informasi pengadaan 5.000 senjata oleh organisasi non-militer.

Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Wiranto Polhukam mengklarifikasi pernyataan polemik Panglima TNI tersebut pada hari Minggu (24/9) di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta. Wiranto mengatakan bahwa polemik tersebut terjadi karena adanya kesalahan komunikasi Panglima TNI tentang informasi pembelian senjata yang diterima. Penjelasan Wiranto disampaikan setelah bertemu Gatot, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Wiranto menjelaskan bahwa senjata tersebut sebenarnya dibeli oleh BIN untuk keperluan pendidikan. Jumlahnya hanya 500 tunas, tidak 5.000 tunas.

Cumapoker – Agen Poker & Domino Terbesar & Terpercaya Se-Indonesia. Nikmati Bonus TO & Referral Terbesar. Minimal DP & WD IDR 15.000. 100% Fairplay No Admins No Bots. Add BBM kami : 2BE3DCA9

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment